Thursday, July 25, 2013

Ini Jawabannya Mengapa Percobaan Medis Sering Memakai Tikus?

By Unknown | At 8:59 AM | Label : | 1 Comments

Ternyata tikus berperan sangat penting dalam percobaan medis. Mulai dari perumusan obat kanker baru hingga pengujian suplemen makanan, tikus berperan penting dalam keajaiban medis baru.
Bahkan, menurut Foundation for Biomedical Research (FBR), 95% hewan laboratorium adalah tikus. Ilmuwan dan peneliti bergantung pada tikus karena beberapa alasan. Salah satunya, pengerat ini kecil, mudah disimpan dan dipelihara serta bisa beradaptasi baik dengan lingkungan baru.
Hewan ini berkembang biak dengan cepat dan berumur pendek (2-3 tahun) sehingga beberapa generasi tikus dapat diamati dalam waktu singkat.
Selain itu, tikus relatif murah dan dapat dibeli dalam jumlah besar dari produsen komersial yang mengembang biakkan pengerat khusus untuk penelitian. Umumnya, tikus patuh dan hewan ini mudah ditangani peneliti, meski ada beberapa jenis sulit ditangani.
Sebagian besar tikus percobaan medis hampir identik secara genetis, kecuali jenis kelamin. Menurut National Human Genome Research Institute, hal ini membantu menyeragamkan hasil percobaan medis. Sebagai syarat minimum, tikus memiliki ras sama.
Alasan lain tikus digunakan sebagai model uji medis adalah genetik mereka, karakteristik biologi dan perilakunya sangat mirip manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat direplikasi pada tikus.
Selama dua dekade terakhir, kesamaan itu makin kuat. Kini, ilmuwan dapat mengembangkan ‘tikus transgenik’ yang membawa gen mirip penyebab penyakit manusia. Tikus juga membuat penelitian efisien karena anatomi, fisiologi dan genetikanya dipahami dengan baik oleh peneliti.
Beberapa tikus SCID (severe combined immune deficiency) secara alami terlahir tanpa sistem kekebalan tubuh dan dapat menjadi model penelitian jaringan normal dan ganas manusia. Berikut contoh gangguan manusia dimana tikus digunakan sebagai modelnya.

Hipertensi, diabetes, katarak, obesitas, kejang, masalah pernapasan, ketulian, parkinson, alzheimer, kanker, cystic fibrosis, HIV dan AIDS, penyakit jantung, muscular dystrophy, cedera kabel spinal.

Tikus juga digunakan untuk pengujian obat anti-kecanduan yang berpotensi mengakhiri kecanduan narkoba.

Beberapa tikus SCID (severe combined immune deficiency) secara alami terlahir tanpa sistem kekebalan tubuh dan dapat menjadi model penelitian jaringan normal dan ganas manusia. Berikut contoh gangguan manusia dimana tikus digunakan sebagai modelnya.
Hipertensi, diabetes, katarak, obesitas, kejang, masalah pernapasan, ketulian, parkinson, alzheimer, kanker, cystic fibrosis, HIV dan AIDS, penyakit jantung, muscular dystrophy, cedera kabel spinal.

Tikus juga digunakan untuk pengujian obat anti-kecanduan yang berpotensi mengakhiri kecanduan narkoba.

Hipertensi, diabetes, katarak, obesitas, kejang, masalah pernapasan, ketulian, parkinson, alzheimer, kanker, cystic fibrosis, HIV dan AIDS, penyakit jantung, muscular dystrophy, cedera kabel spinal.
Tikus juga digunakan untuk pengujian obat anti-kecanduan yang berpotensi mengakhiri kecanduan narkoba.

Tikus juga digunakan untuk pengujian obat anti-kecanduan yang berpotensi mengakhiri kecanduan narkoba.

Tikus merupakan mamalia yang memiliki banyak proses seperti manusia dan bisa digunakan menjawab pertanyaan banyak penelitian,” kata perwakilan National Institutes of Health (NIH) Office of Laboratory Welfare Jenny Haliski.

Thursday, July 18, 2013

Asal Usul Semar

By Unknown | At 11:47 PM | Label : , | 0 Comments
Sang Hyang Wenang berputra satu yang bernama Sang Hyang Tunggal. Sang Hyang Tunggal kemudian beristri Dewi Rekatawati putri kepiting raksasa yang bernama Rekata. Pada suatu hari Dewi Rekatawati bertelur dan dengan kekuatan yang menetap dari Sang Hyang Tunggal. Telur tersebut terbang menghadap Sang Hyang Wenang, akhirnya telur tersebut menetas sendiri dengan berbagai keajaiban yang menyertainya, dimana kulit telurnya menjadi Tejamantri atau Togog, putih telurnya menjadi Bambang Ismaya atau Semar dan kuning telurnya menjadi Manikmaya yang kemudian menjadi Batara Guru.
Dalam riwayat lain telur tersebut menetas menajadi langit, bumi dan cahaya atau teja. Sehingga dikatakan bahwa Semar adalah tokoh dominan sebagai pelindung bumi.



Persaingan atas suksesi kepimimpinan

Mereka bertiga sangat sakti dan semua ingin berkuasa seperti Ayahandanya Sang Hyang Tunggal, akan tetapi menjadi perdebatan sehingga menimbulkan pertengkaran. Dikisahkan atas (kecerdikan (?) atau keculasan (?) Manikmaya) yang sebenarnya iapun mempunyai keinginan yang sama dengan mereka, Manikmaya mengajukan usul perlombaan untuk menelan gunung kemudian memuntahkannya kembali. Dari sini banyak pelajaran yang dapat diambil karena gunung itu merupakan sesuatu untuk menancapkan atau mengokohkan kedudukan dibumi akan tetapi diperlombakan untuk ditelan walau kemudian untuk dimuntahkan kembali.Kemudian pelajaran yang diambil adalah janganlah memperebutkan sesuatu yang bukan haknya serta janganlah terhasut oleh usul yang nampaknya baik dan masuk akal.
Tejamantri yang mulai perlombaan pertama ternyata gagal untuk menelan gunung, dikarenakan tidak cukup ilmunya maka terjadi perubahan terhadap mulutnya. Bambang Ismaya kemudian berusaha untuk menelan sebuah gunung dan berhasil akan tetapi sesuatu yang sudah ditelan pasti akan berubah dan Bambang Ismaya tidak dapat memuntahkannya kembali sehingga terjadi perubahan fisik pada perutnya yang membesar. Secara ilmu memadai akan tetapi kurang untuk memuntahkannya kembali.
Karena menelan gunung inilah maka bentuk Semar menjadi besar, gemuk dan bundar. Proporsi tubuhnya sedemikian rupa sehingga nampak sebagai orang cebol. Manikmaya dalam cerita tidak dikatakan mengikuti perlombaan meski ia sendiri yang mengusulkan perlombaan ini, ia dikabarkan malah pergi memberitahukan periha kedua kakaknya kepada Sang Hyang Wenang. Atas berita dari Manikmaya tersebut Sang Hyang Wenang membuat keputusan bahwa Manikmayalah yang akan menerima mandat sebagai penerus dan menjadi raja para dewa.

Akibat termakan hasutan dan tidak dapat menguasai diri

Bambang Ismaya dan Tejamantri harus turun kebumi, untuk memelihara keturunan Manikmaya, keduanya hanya boleh menghadap Sang Hyang Wenang apabila Manikmaya bertindak tidak adil. Dari sini terlihat dengan termakan isu adu domba ternyata Bambang Ismaya dan Tejamantri turun harkat derajatnya hanya sebagai pelindung keturunan Manikmaya, semoga kita dapat mengambil pelajaran disini dan semoga bangsa kita ini jangan mau diadu domba lagi.
Dalam cerita Semar Gugat terjadi perselisihan antara Batara Guru yang menyamar menjadi Resi Wisuna dengan Semar dimana Batara Guru kehilangan nalarnya karena rasa kasih sayang terhadap anaknya Batara Kala. Semar mengalami perang tanding dengan Resi Wisuna yang tidak lain adalah Batara Guru/adiknya sendiri, dimana Semar terkena senjata Trisara sehingga menyebabkan Semar gugat ke Sang Hyang Wenang.

Turun dan diganti nama

Sang Hyang Wenang kemudian mengganti nama-nama mereka.
1. Manikmaya menjadi Batara Guru.
2. Tejamantri berubah menjadi Togog.
3. Bambang Ismaya berubah nama menjadi Semar.

Tugas dan Jabatan

Kakak dari Batara Guru yang menguasai Swargaloka. Berada di Bumi untuk memberikan nasihat atau petuah petuah baik bagi para Raja Pandawa dan Ksatria juga untuk audiens tentunya. Memiliki Pusaka Hyang Kalimasada yang dititipkan kepada Yudistira yang merupakan pusaka utama para Pandawa. Memiliki tiga anak dari Istrinya Sutiragen, dalam versi Jawa Tengah maupun Timur adalah : Gareng, Petruk, Bagong. Sedangkan dalam versi Sundanya bernama : Astrajingga (Cepot), Dawala, dan Gareng (bungsu).
Semar Badranaya adalah tokoh Lurah dari desa (Karang) Tumaritis yang merupakan bagian dari Kerajaan Amarta dibawah pimpinan Yudistira. Meskipun peranannya adalah Lurah namun sering dimintai bantuan oleh Pandawa dan Ksatria anak-anaknya bahkan oleh Batara Kresna sendiri bila terjadi kesulitan.

Kehebatan Semar

Disini hanya akan diungkapkan sebagian saja dari kehebatan-kehebatan Semar, diantaranya adalah :
• Tokoh ini bersama tokoh punakawan lainnya dibuat oleh para wali diantaranya Sunan Kalijaga dalam menebarkan Agama Islam di Jawa yang melalui akulturasi budaya. Dengan adanya tokoh punakawan, pagelaran cerita wayang menjadi lebih hidup karena ada dialog dan interaksi antara dalang (wayang) dengan audiens serta merupakan sentral para dalang dalam menyampaikan nasihat nasihat dalam lakon atau pertunjukkan yang mungkin tidak dapat dicerna oleh orang awam bila tidak menggunakan tokoh tokoh punakawan. Istilah Pusaka Hyang Kalimusada merupakan perlambang Dua Kalimat Syahadat.
• Kehebatan lainnya adalah memiliki Wahyu Tejamaya, yang sangat diperebutkan oleh Pandawa maupun Kurawa atau siapa saja yang hendak memimpin alam ini, sebaiknya menguasai Wahyu Tejamaya ini.
• Karena Semar telah menelan gunung maka ada yang menganggap bahwa Semar merupakan lamabang dari alam semesta juga, dengan kata lain Semar dianggap sama dengan akal budi Ratu Adil, meskipun peranan Semar sebagai pembantu, perbuatannya menunjukkan bahwa ia adalah tokoh utama atau pokok dan bukanlah ia merupakan tokoh marjinal atau kecil yang tak berarti. Kesederhanaan pada umumnya orang Jawa menganggap sebagai tanda bahwa orang itu dapat menguasai diri dan sekitarnya dan juga mempunyai kekuatan mengekang nafsu keduniawian setiap waktu dan tidak terpengaruh olehnya. Sebagai tokoh yang tertua namun Semar tidak ingin memegang nafsu kekuasaan duniawi.
• Pada dasarnya menurut mitos kesaktian Semar ini hampir tidak terbatas.

Asal Usul Mitos Segitiga Bermuda

By Unknown | At 11:43 PM | Label : , , | 1 Comments
Asal Usul Mitos Segitiga Bermuda, Dari UFO Hingga 'Rumah Iblis'
Sejumlah kapal dan pesawat dilaporkan hilang tanpa jejak selama berabad-abad di sebuah area segitiga raksasa yang menghubungkan Bermuda, Florida, dan Puerto Rico: Segitiga Bermuda.

Christopher Columbus, di masa awal penjelajahannya ke Dunia Baru pada 1492, adalah yang pertama mencatat soal anomali di sekitar segitiga imajiner itu. 

Saat kapal-kapal armadanya, "Nina", "Pinta", dan "Santa Maria" melintas Laut Sargasso, penjelajah Italia itu mengaku kompasnya menjadi tak menentu. Ia juga melihat cahaya aneh di cakrawala pada 11 Oktober 1492, yang hingga kini belum bisa dijelaskan. 

Namun, asal-usul legenda Segitiga Bermuda bisa dilacak 16 September 1950, saat wartawan kantor berita Associated Press, E. V. W. Jones mencatat apa yang ia deskripsikan sebagai serangkaian kejadian "misterius" hilangnya sejumlah kapal dan pesawat antara perairan Florida dan Bermuda di akhir tahun 1940-an. 

Ia menyebut sejumlah kejadian, dari hilangnya Penerbangan 19 Angkatan Laut AS, misi latihan 5 bomber torpedo TBM Avenger yang terbang dari Florida pada 5 Desember 1945, juga hilangnya pesawat komersial "Star Tiger" pada 30 Januari 1948 dalam penerbangan dari Azores ke Bermuda. Tak ketinggalan "Star Ariel"yang raib 17 Januari 1949 dalam penerbangan dari Bermuda ke Kingston, Jamaica. 

"'Laut iblis' telah menjebak nasib 135 orang yang terbang atau berlayar di Atlantik dalam beberapa tahun belakangan," tulis Jones seperti dimuat Bernews.com. "Manusia modern dengan keajaiban mesin tak punya kata kunci untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka yang lenyap, tanpa jejak bersama kapal atau pesawatnya." 

Bumbu Fiksi

Dua tahun kemudian giliran artikel di majalah "Fate" muncul. Penulisnya, George X Sand menceritakan sejumlah insiden misterius hilangnya sejumlah kapal di wilayah tersebut. Penulis, M. K. Jessup juga menyajikan kisah serupa dalam artikel "The Case for The UFO", dirilis tahun 1955 -- yang mengarahkan keterlibatan alien. 

Kisah serupa kembali diulang Donald E. Keyhoe dalam "The Flying Saucer Conspiracy"[1955), juga Frank Edwards dalam tulisannya, "Stranger Than Science" [1959].

Hingga akhirnya muncullah Vincent H. Gaddis yang memperkenalkan istilah "Segitiga Bermuda" dalam artikel yang terbit Februari 1964 di Majalah "Argosy", yang berjudul "The Deadly Bermuda Triangle" -- Segitiga Bermuda yang mematikan. 

"Selama dua dekade terakhir, laut misterius di halaman belakang kita telah merenggut hampir 1.000 nyawa," tulis Gaddis. "Angkatan Laut AS, Angkatan Udara dan penyelidik Penjaga mengakui bahwa mereka bingung. Beberapa petunjuk yang ada hanya menambah kemisteriusannya."

Disusul tulisan Ivan T. Sanderson, "Invisible Residents" [1970] yang menyebut spekulasi bahwa Segitiga Bermuda adalah bukti adanya peradaban bawah laut yang cerdas dan berteknologi tinggi yang bertanggung jawab atas berbagai fenomena misterius. Makin banyak buku soal itu yang ditulis, dipakai inspirasi sejumlah film. Spekulasi pun makin liar. 

Tulisan yang relatif masuk akal baru terbut pada 1975 oleh Larry Kusche, pustakawan Arizona State University. Ia membongkar mitos yang ia sebut sebagai "misteri yang diproduksi" dalam buku "The Bermuda Triangle Mystery-Solved".

Ia menggali bukti arsip seperti rekaman data cuaca, laporan resmi penyelidik, laporan media masa, dan dokumen lain -- fakta yang kerap diabaikan oleh para penulis sebelumnya. 

Fakta Ilmiah

'Misteri' Segitiga Bermuda' sekian lama menyandera imaji manusia, bahkan hingga saat ini. Sejumlah orang mencari dan mempertanyakannya ke sumber yang tepat dan terpercaya. Salah satunya, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Seperti dimuat dalam situsnya, NASA membantah spekulasi ada kaitan Segitiga Bermuda dan lubang hitam 'black holes'.

"Tidak ada lubang hitam di Segitiga Bermuda. Pada kenyataannya, bahkan tak ada yang namanya Segitiga Bermuda. Banyaknya kasus kehilangan di wilayah itu konsisten dengan yang terjadi wilayah lainnya," demikian jelas Ilmuwan NASA, Dr Eric Christian

Astrobiologis dan ilmuwan senior NASA, David Morrison juga meminta orang-orang penasaran untuk menkaji secara nyata dan fakta. "Bukan fantasi."

Lembaga pemerintah Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang mengurus persoalan lingkungan, di antaranya badai dan tsunami, juga pernah menjelaskan tentang Segitiga Bermuda. 

Sekaligus membantah sejumlah spekulasi yang berseliweran. "Seperti mahluk ekstraterresterial yang menculik manusia untuk dijadikan kelinci percobaan, pengaruh Atlantis Yang Hilang, pusaran yang menyedot benda ke dimensi lain, dan ide-ide lain yang tak kalah anehnya." Termasuk, soal rumah iblis atau keberadaan piramida di sana.

NOAA menyebut, beberapa dugaan didasarkan pada sains, meski tanpa didasari bukti. Namun yang jelas, "Angkatan Laut AS (US Navy) dan penjaga pantai (US Coast Guard) berpendapat bahwa tidak ada penjelasan supranatural untuk berbagai bencana di laut. Pengalaman mereka menunjukkan, kombinasi dari alam dan kesalahan manusia, mengalahkan penjelasan fiksi ilmiah paling terpercaya sekali pun."

Lembaga itu menambahkan, laut sejatinya selalu menjadi tempat misterius untuk manusia. Saat cuaca buruk terjadi dan adanya kesalahan manusia, ia bisa menjadi tempat yang sangat mematikan. Ini adalah kenyataan yang terjadi di seluruh dunia. 

"Tak ada bukti bahwa kehilangan misterius terjadi dengan frekuensi lebih besar di Segitiga Bermuda dibanding lokasi lain di lautan dunia," NOAA menyimpulkan. (Ein)

Asal Usul Banner Iklan

By Unknown | At 11:29 PM | Label : , | 0 Comments

membuat Banner adalah kerajinan kuno yang masih sangat populer di zaman modern. Banner dapat berupa bendera atau sepotong kain berisi simbol, logo, slogan atau pesan khusus. Kata bendera berasal dari "bandum" nama latin, kain yang digunakan untuk membuat bendera.

Banner bahkan disebutkan dalam Perjanjian Lama. Mereka adalah titik kumpul dalam pertempuran. Sebuah spanduk bernama sashimono digunakan oleh tentara Jepang untuk mengidentifikasi diri mereka di medan perang. Abad ke-15 dan 16 melihat penggunaan maksimal sashimono di jaman feudal Jepang . Banner bertahan lebih lama di Perang Salib dan di berbagai medan pertempuran lain dan termasuk Perang Saudara Amerika.


Banner digunakan dalam lomba Palio tahunan Italia untuk membedakan antara contrade individu. Perlombaan ini berlangsung di banyak kota di Italia. Di Siena pemenang diberikan dengan sebuah spanduk sutra.Apa perbedaan antara BANNER dengnan sebuah BENDERA ?Satu sisi bendera yang diikat dengan tiang dan sisi lain kain berkibar di udara.Bendera diposisikan secara horisontal pada sebuah tiang bendera vertikal. Sedangkan sebuah Banner memiliki lengan di sisi atas vertikal. Yang digantung vertikal pada sebuah tiang kecil.


Pada jaman sekarang dari banner juga. Sebagai contoh: banner web.Sebuah banner iklan web adalah suatu mode iklan di World Wide Web.Bentuk unik iklan online memerlukan embedding suatu iklan ke sebuah halaman web. Motif iklan banner tersebut untuk menarik lebih banyak pelanggan ke situs web pengiklan.


Sebuah iklan banner sederhana dapat berupa format seperti GIF atau JPEG. Banner iklan dapat juga dibuat dengan program JavaScript atau objek multimedia menggunakan teknologi seperti Java, Shockwave atau Flash. Iklan ini digunakan pada website yang biasanya memiliki lalu lintas masuk yang sangat baik seperti koran online atau papan pesan.

Asal Usul Hari Valentine

By Unknown | At 9:22 PM | Label : , | 0 Comments
hari valentine
14 Februari adalah Hari Kasih Sayang yang dikenal dengan nama Hari Valentine. Hari ini sudah diakui dunia sebagai hari dimana kita menunjukkan rasa sayang kita kepada orang terkasih dengan kado dan sebagainya, khususnya para remaja. Tapi tahukah asal mula dan sejarah dari hari kasih sayang ini? Berikut sejarah hari valentine agar kita dapat merayakan hari ini dengan mengetahui makna di belakangnya dan lebih menghargainya.
Sebenarnya sejarah dari hari Valentine sendiri-pun memiliki berbagai versi yang paling terkenal adalah legenda Kaisar Claudius dan Saint Valentine (St. Valentine).
  • Legenda Kaisar Claudius dan Pendeta Valentine
    • Sang Putri Penjaga Penjara dan St. Valentine (Paling Terkenal)
    • St. Valentine dan Surat Kertasnya
  • Hari Sebelum Festival Lupercalia
Valentine adalah nama dari seorang pendeta Roma yang hidup sekitar abad ke-III, pada kerajaan yang dipimpin oleh Kaisar Claudius II yang terkenal atas kekejamannya. Banyak pria di kerajaan yang membenci Kaisar ini karena Claudius ingin merekrut semua pria di kerajaan sebagai anggota militer.
Alasan para pria tidak ingin menjadi anggota militer adalah mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan orang terkasihnya. Claudius yang marah karena hal ini berpikir bahwa jika para pria tidak menikah, maka mereka pasti akan mau bergabung sebagai anggota militer. Hal inilah yang membuat Claudius mulai melarang adanya pernikahan.
Ada 2 versi berbeda mengenai legenda ini, yang 1 adalah hubungan Sang Putri Penjaga Penjara dengan Valentine, dan yang satu lagi adalah Kisah Valentine yang berusaha mengingatkan cinta melalui Surat Kertas. Yang paling dikenal adalah hubungan Sang Putri Penjaga Penjara dengan St. Valentine.
from your valentine
Valentine yang mendengar hal itu, tidak mempedulikan ide Sang Kaisar dan tetap menikahkan para pasangan yang ada walaupun secara diam-diam. Claudius yang mendengar hal itupun mulai mengingatkan Valentine atas tindakannya. Tetap saja, Valentine bersikukuh memberkati pernikahan dalam sebuah gereja kecil dengan bantuin cahaya lilin.
Hal ini terus dilakukan Valentine hingga suatu malam ia tertangkap basah oleh Sang Kaisar. Sang Kaisar-pun sangatlah murka, ia menjebloskan Valetine ke penjara serta divonis hukuman mati dengan cara penggal. Karena perbuatannya yang memberkati banyak pernikahan, banyak orang menghampiri Valentine dan memberikan bunga serta dukungan melalui jendela penjara.
Salah satu orang yang mengunjungi Valentine adalah putri Sang Penjaga Penjara yang buta. Secara ajaib, Valentine berhasil menyembuhkan kebutaan Sang Putri. Melalui keajaiban ini, 44 anggota keluarga Sang Penjaga Penjara dibaptis dan mulai percaya akan Yesus.
Putri ini mempercayai bahwa Valentine melakukan perbuatan yang benar dan ia terus mengunjungi Valentine hingga tanggal 14 Februari, Hari Hukuman Mati bagi Valentine. Pada hari hukuman matinya, Valentine menulis sebuah pesan yang menjadi surat 'valentine' pertama yang berisikan: 
"From Your Valentine"
(Dari Valentinemu)
hati di hari valentine
Memiliki awal yang sama dan akhir yang sama mengenai Sang Putri Penjaga Penjara, hanya saja ada yang mengatakan bahwa Valentine tidak dihukum mati karena berusaha menikahkan pasangan, tetapi karena berusaha mengingatkan 'cinta' ke para pria di Kerajaan dan menolak tawaran Sang Kaisar.
Valentine yang tertangkap basah menikahkan pasangan, diinterogasi secara langsung oleh Kaisar Claudius. Claudius terkesan atas kebijaksanaan Valentine, ia-pun berusaha untuk berdiskusi agar Valentine mau mempercayai kekafiran dan meninggalkan Kristen. Berlawanan dengan diskusinya, Valentine malah berusaha agar Sang Kaisar mempercayai cinta dalam Kristen. Sang Kaisar-pun murka dan menjebloskan serta mevonis hukuman mati bagi Valentine.
Sebelum Valentine dihukum mati, agar para prajurit dan tahanan tetap teringat akan 'cinta' dan percaya dengan Kristen, Saint Valentine dikatakan membuat potongan kertas berbentuk hati yang dibagi-bagikan ke para prajurit dan tahanan. Hal ini dipercaya menjadi asal mula penggunaan hati di hari Valentine.
Kisah selanjutnya dilanjutkan dengan kisah Sang Putri Penjaga dan Valentine.
Melalui perbuatan kasih St. Valentine, maka tanggal 14 Februari menjadi hari dimana orang-orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Kisah Valentine yang memperjuangkan cinta dan Kaisar Claudius yang melawannya.
Pada zaman Roma Terdahulu, para laki-kaki dan perempuan sangatlah dipisahkan dengan ketat. Akan tetapi, pada tanggal 15 Februari - hari Festival Lupercalia -, nama dari Perempuan Roma akan ditulis di kertas kecil dan ditempatkan di kendi atau guci.
Setiap laki-laki akan mencari nama dari perempuan dari kendi-kendi yang ada dan mereka akan menjadi pasangan selama festival ini berlangsung. Bahkan pasangan ini terkadang bertahan selama 1 tahun, dan lebih lagi mereka jatuh cinta dan menikah.
Lalu apa kaitannya dengan tanggal 14 Februari? Roma terdahulu meyakini bahwa tanggal 14 Februari meruapakan hari dimana mereka akan libur dan menghargai Dewi Juno, Dewi para wanita dan pernikahan. Serta mereka juga mempercayai bahwa waktu sampai dengan 14 Februari merupakan waktu dimana Dewa Zeus dan Hera melangsungkan pernikahan suci mereka. Hal ini dikenal dengan nama Bulan Gamelion.
14 Februari juga menjadi hari yang unik, karena merupakan 1 hari sebelum festival Lupercalia - festival dimana para laki-laki dan perempuan Roma diperbolehkan berpasangan.

Asal Usul Penyakit AIDS

By Unknown | At 9:18 PM | Label : , | 1 Comments
“Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu.” (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).
Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
Teori” Monyet Hijau
1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?
Keserupaan dengan FLU Burung
Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.
Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

Asal Usul Kehidupan

By Unknown | At 9:14 PM | Label : , | 0 Comments
Sampai sekarang belum ada seorangpun yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diajukan, tapi sampai sekarang belum memberikan jawaban yang memuaskan. Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan darimana asal kehidupan sudah dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya berupa mitos.
Beberapa teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya adalah:
  1. Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu zat supranatural
  2. Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
  3. Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang datangnya dari luar angkasa
  4. Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak (spontan).
  5. Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. (Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
  6. Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
  7. Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologiberdasarkan pada konsep biologi modern.

Asal-usul kehidupan

image thumb Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)

Teori Abiogenesis

Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
image thumb1 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb2 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.

Teori Biogenesis

Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
image thumb3 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb4 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
  • Labu I    :  diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
  • Labu II   :  diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
  • Labu III  :  diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
  • Labu I    :  dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
  • Labu II   :  dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
  • Labu III  :  dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
image thumb5 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1) image thumb6 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
  • Labu I   : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
  • Labu II  : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
  • Labu I   : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
  • Labu II  : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
image thumb7 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
image thumb8 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
image thumb9 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)image thumb10 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang  disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :
“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Asal Usul Nyi Roro Kidul

By Unknown | At 8:50 PM | Label : , | 1 Comments
Nyi Roro Kidul atau Kanjeng Ratu Kidul adalah sebuah cerita legendaris Indonesia, yang dikenal sebagai Ratu Laut Selatan Jawa (Samudera Hindia atau Samudra selatan dari pulau Jawa) Dia juga disebut sebagai permaisuri dari Sultan Mataram, dimulai dengan Senopati dan berlanjut sampai sekarang.Nyai Roro Kidul memiliki banyak nama yang berbeda, yang mencerminkan beragam cerita-cerita asal di banyak kisah-kisah, legenda, mitos dan tradisional cerita rakyat.

Sejarah Kisah Cerita Nyi Roro Kidul
Nyi Roro Kidul
Menurut Babad Tanah Jawi (abad ke-19), menceritakan tentang adanya seorang raja di Pajajaran yang bernama Raja Mudingsari memiliki putri bernama Ratna Suwinda, putri ini memiliki kegemaran bertapa, sehingga pangeran-pangeran yang meminangnya di tolak semua. Hal ini membuat Raja Mudingsari marah dan mengusirnya. Ratna Suwinda mengembara bertujuan untuk mencari tempat yang cocok untuk bertapa, akhirnya sampailah di Gunung Kumbang dan bertapa dipuncak gunung tersebut, dipuncak gunung terdapat sebuah pohon cemara yang digunakan oleh Dewi Ratna Suwinda bila beralih rupa menjadi laki-laki dengan nama Hajar Cemoro Tunggal. Ada seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa berubah menjadi seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan adik kakek Joko Suruh, bernama Ratna Suwinda, menolak cintanya. Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian (Sholikhin, 2009 : 88-89).

Disini akan diceritakan dalam versi cerita rakyat Pajajaran, hal ini dikarenakan di ujung timur Pulau Jawa kita akan menemukan kembali kisah tersebut. Adapun kisah cerita dimulai dari versi rakyat Pajajaran adalah sebagai berikut:

Suatu ketika pada masa Prabu Mundingwesi memerintah di Kerajaan Pajajaran, telah memiliki seorang anak perempuan cantik. Ia dinamai Putri Kadita atau Putri Srengenge. Namun Prabu Mundingwesi menginginkan anak laki-laki maka Raja pun menikah lagi dengan dewi Mutiara dan memiliki anak laki-laki. Pada suatu ketika Dewi Mutiara berkata kepada sang Prabu bahwa kelak yang menjadi raja adalah anak hasil keturunannya dan supaya mengusir Kandita dari keratin, namun Prabu Mundingwesi menolaknya. Akhirnya Dewi Mutiara menenun Kadita menjadi berwajah jelek dan berbisul serta bau. Di bawah pengaruh Dewi Mutiara dan Patihnya, Prabu Mundingwesi pun mengusir anak dari keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan. Dalam kondisi tersebut, Putri Kadita pergi tanpa tujuan. Putri Kadita terus berjalan menuju selatan hingga sampai di Laut Selatan. Putri Kadita memandang laut tersebut, tiba-tiba ada suara yang menyuruhnya terjun kelaut. Putri Kadita langsung melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Saat berenang penyakitnya hilang seketika. Selain sembuh dan kembali cantik, ia juga beroleh kekuatan gaib serta menguasai Laut Selatan. Sejak itu ia disebut sebagai Nyi Loro Kidul (yang artinya loro = derita, kidul = selatan), atau Nyai Roro Kidul sang Ratu Penguasa Laut Selatan (Sholikhin, 2009 : 85-87).

Dari versi Keraton Yogyakarta, Nyi Loro Kidul sebenarnya adalah putra (anak) dari seorang begawan bernama Abdi Waksa Geni. Ia berasal dari keluarga dengan dua bersaudara. Saudara kandungnya bernama Nawangsari, sedangkan nama dia yang sesungguhnya tidak diketahui. Awalnya, sewaktu masih menjadi manusia biasa Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa. Sedangkan saudara kandungnya sangat cantik. Kondisi ini membuat Nyi Loro kidul merasa minder bergaul dengan orang-orang di lingkungannya. Karena ayahnya seorang abdi, maka ayahnya selalu mengingatkan ia untuk tidak bersikap demikian. Sebagai usaha menghilangkan perasaan minder itu, ayah Nyi Loro Kidul meminta ia agar mandi dan bertapa di laut selatan. Pada saat mandi itulah ia didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik, dengan syarat dia harus mau diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Dengan adanya tawaran itu sang putri mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain.

Maka jadilah ia seorang yang cantik dan menguasai Kerajaan Laut Selatan, seperti yang dipercaya orang sampai saat ini. Keterkaitan antara kerjaan Mataram dengan Nyi Loro Kidul bermula pada saat sang raja ditawari menikah denganya. Ratu kidul sangat tergila-gila pada sang raja yang memiliki wajah yang sangat tampan. Pertemuan Nyi Loro Kidul dengan raja Mataram bermula pada saat sang raja bertapa di pantai Parangkusumo. Saat bertapa itu ratu Laut Kidul menemui Sang raja. Ratu Laut kidul menyukai sang raja dan mengatakan bahwa jika raja mau menjadi suaminya ia berjanji akan membantu menjaga kerajaan mataram sampai akhir hayatnya, bahkan sampai kiamat.

Sebagai wujud kepercayaan mereka terhadap keberadaan Nyi Loro Kidul, pihak keraton selalu mengadakan suatu kegiatan sebagai upacara untuk menghormati Sang Ratu. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan labuhan yang dilaksanakan di pantai selatan. Labuhan yang dilaksanakan oleh Raja Yogyakarta dilaksanakan di Parangtritis. Upacara menghormati Nyai Roro Kidul ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur yang memiliki daerah dengan batas Samudra Hindia atau Laut Selatan.

Dari uraian dua versi di atas, dapat disimpulkan beberapa persamaan akan kisah tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. versi Pajajaran; Prabu Mundingwesi mengusir anak keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan karena menderita sakit kulit yang parah. Versi Jojakarta: Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa oleh karena itu dia di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwandi di usir oleh Raja Mudingsari karena kebiasaan bertapa.

2. versi Pajajaran: Putri Kadita terus berjalan menuju selatan sampai akhirnya tiba di laut selatan. Versi Jogjakarta: Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan untuk mandi dan bertapa. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwida pergi ke pantai selatan Jawa.

3. Versi Pajajaran: 
Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Jogjakarta: Pada saat mandi Nyai Loro didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik. Menurut versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwida bertapa agar hidup abadi.

4. Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Penyakitnya menjadi sembuh.Versi Jogjakarta: Dengan adanya tawaran itu sang putri mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik.
Versi Babad Tanah Jawi Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ke laut selatan namun dengan syarat menjadi makluk halus.

5. versi Pajajaran: Sang putri Kandita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jgjakarta: Nyai Loro diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Babad Tanah Jawi . Ratna Suwida menjadi penguasa Laut selatan Jawa.

Selain Versi Pajajaran dan Versi Jogjakarta, terdapat pula versi dari kalangan masyarakat Banten Kidul yang hampir mirip kisahnya,disebutkan bahwa gelar Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul yang artinya Ratu Penguasa di Selatan. diantaranya diceritakan sebagai berikut.

Diceritakan bahwa Nyai Roro Kidul merupakan putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Ibunya merupakan permaisuri kinasih dari Prabu Siliwangi. Nyai Roro Kidul yang semula bernama Putri Kandita, memiliki paras yang sangat cantik dan kecantikannya itu melebihi kecantikan ibunya. Oleh karena itu,tidaklah mengherankan kalau Putri Kandita menjadi anak kesayangan Prabu Siliwangi.Sikap Prabu Siliwangi yang begitu menyayangi Putri Kandita telah menumbuhkan kecemburuan dari selir dan putra-putri raja lainnya. Kecemburuan itu yang kemudian melahirkan persengkokolan di kalangan mereka untuk menyingkirkan Putri Kandita dan ibunya dari sisi raja dan lingkungan istana Pakuan Pajajaran.Rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu hitam sehingga Putri Kandita dan ibunya terserang suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan.Di sekujur tubuhnya, yang semula sangat mulus dan bersih, timbul luka borok bernanah dan mengeluarkan bau tidak sedap (anyir). Akibat penyakitnya itu, Prabu Siliwangi mengucilkan mereka meskipun masih tetap berada di lingkungan istana. Akan tetapi, atas desakan selir dan putra-putrinya, Prabu Siliwangi akhirnya mengusir mereka dari istana Pakuan Pajajaran.

Mereka berdua keluar dari istana dan berkelana ke arah selatan dari wilayah kerajaan tanpa tujuan. Selama berkelana, Putri Kandita kehilangan ibunya yang meninggal dunia di tengah-tengah perjalanan. Suatu hari, sampailah Putri Kandita di tepi sebuah aliran sungai. Tanpa ragu, ia kemudian meminum air sungai sepuas-puasnya dan rasa hangat dirasakan oleh tubuhnya. Tidak lama kemudian, ia merendamkan dirinya ke dalam air sungai itu. Setelah merasa puas berendam di sungai itu, Putri Kandita merasakan bahwa tubuhnya kini mulai nyaman dan segar. Rasa sakit akibat penyakit boroknya itu tidak terlalu menyiksa dirinya. Kemudian ia melanjutkan pengembaraannya dengan mengikuti aliran sungai itu ke arah hulu. Setelah lama berjalan mengikuti aliran sungai itu, ia menemukan beberapa mata air yang menyembur sangat deras sehingga semburan mata air itu melebihi tinggi tubuhnya. Putri Kandita menetap di dekat sumber air panas itu.Dalam kesendiriannya, ia kemudian melatih olah kanuragan. Selama itu pula, Putri Kandita menyempatkan mandi dan berendam di sungai itu. Tanpa disadarinya, secara berangsur-angsur penyakit yang menghinggapi tubuhnya menjadi hilang. Setelah sembuh, Putri Kandita meneruskan pengembaraan dengan mengikuti aliran sungai ke arah hilir dan ia sangat terpesona ketika tiba di muara sungai dan melihat laut. Oleh karena itu, Putri Kandita memutuskan untuk menetap di tepi laut wilayah selatan wilayah Pakuan Pajajaran.

Selama menetap di sana, Putri Kandita dikenal luas ke berbagai kerajaan yang ada di Pulau Jawa sebagai wanita cantik dan sakti. Mendengar hal itu, banyak pangeran muda dari berbagai kerajaan ingin mempersunting dirinya. Menghadapi para pelamar itu, Putri Kandita mengatakan bahwa ia bersedia dipersunting oleh para pangeran itu asalkan harus sanggup mengalahkan kesaktiannya termasuk bertempur di atas gelombang laut yang ada di selatan Pulau Jawa. Sebaliknya, kalau tidak berhasil memenangkan adu kesaktian itu, mereka harus menjadi pengiringnya.Dari sekian banyak pangeran yang beradu kesaktian dengan Putri Kandita, tidak ada seorang pangeran pun yang mampu mengalahkan kesaktiannya dan tidak ada juga yang mampu bertarung di atas gelombang laut selatan. Oleh karena itu, seluruh pangeran yang datang ke laut selatan tidak ada yang menjadi suaminya, melainkan semuanya menjadi pengiring Sang Putri. Kesaktiannya mengalahkan para pangeran itu dan kemampuannya menguasai ombak laut selatan menyebabkan ia mendapat gelar Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul yang artinya Ratu Penguasa di Selatan

Kisah Nyai Roro Kidul tersebut merupakan cerita rakyat yang di beritakan secara turu-temurun oleh masyarakat Jawa hingga sekarang, menarik sekali untuk dikaji, hal ini di karenakan berdasarkan cerita pujangga Yosodipuro dari Keraton Surakarta memberitakan kisah Nyai Roro Kidul sebagai berikut.

Di kerajaan Kediri, terdapat seorang putra raja Jenggala yang bernama Raden Panji Sekar Taji yang pergi meninggalkan kerajaannya untuk mencari daerah kekuasaan baru. Pada masa pencariannya sampailah ia di hutan Sigaluh yang didalamnya terdapat pohon beringin berdaun putih dan bersulur panjang yang bernama waringin putih. Pohon itu ternyata merupakan pusat kerajaan para lelembut (mahluk halus) dengan Sang Prabu Banjaran Seta sebagai rajanya. Berdasarkan keyakinannya akan daerah itu, Raden Panji Sekar Taji melakukan pembabatan hutan sehingga pohon waringin putih tersebut ikut terbabat. Dengan terbabatnya pohon itu si Raja lelembut yaitu Prabu Banjaran Seta merasa senang dan dapat menyempurnakan hidupnya dengan langsung musnah ke alam sebenarnya. Kemusnahannya berwujud suatu cahaya yang kemudian langsung masuk ke tubuh Raden Panji Sekar Taji sehingga menjadikan dirinya bertambah sakti.

Alkisah, Retnaning Dyah Angin-Angin adalah saudara perempuan Prabu Banjaran Seta yang kemudian menikah dengan Raden Panji Sekar Taji yang selanjutnya dinobatkan sebagai Raja. Dari hasil perkawinannya, pada hari Selasa Kliwon lahirlah putri yang bernama Ratu Hayu. Pada saat kelahirannya putri ini menurut cerita, dihadiri oleh para bidadari dan semua mahluk halus. Putri tersebut diberi nama oleh eyangnya (Eyang Sindhula), Ratu Pegedong dengan harapan nantinya akan menjadi wanita tercantik dijagat raya. Setelah dewasa ia benar-benar menjadi wanita yang cantik tanpa cacat atau sempurna dan wajahnya mirip dengan wajah ibunya bagaikan pinang dibelah dua. Pada suatu hari Ratu Hayu atau Ratu Pagedongan dengan menangis memohon kepada eyangnya agar kecantikan yang dimilikinya tetap abadi. Dengan kesaktian eyang Sindhula, akhirnya permohonan Ratu Pagedongan wanita yang cantik, tidak pernah tua atau keriput dan tidak pernah mati sampai hari kiamat dikabulkan, dengan syarat ia akan berubah sifatnya menjadi mahluk halus yang sakti mandra guna (tidak ada yang dapat mengalahkannya).

Setelah berubah wujudnya menjadi mahluk halus, oleh sang ayah Putri Pagedongan diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memerintah seluruh wilayah Laut Selatan serta menguasai seluruh mahluk halus di seluruh pulau Jawa. Selama hidupnya Ratu Pagedongan tidak mempunyai pedamping tetapi ia diramalkan bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan raja agung (hebat) yang memerintah di tanah Jawa. Sejak saat itu ia menjadi Ratu dari rakyat yang mahluk halus dan mempunyai berkuasa penuh di Laut Selatan.

Versi Keraton Surakarta ini juga memiliki kemiripan akan kisahnya dengan cerita rakyat dari Pajajaran, Banten Kidul, dan Jogjakarta. Untuk kerajaan surakarta, labuhan dilaksanakan di pantai Parangkusumo

Ada suatu cerita di Kabupaten Banyuwangi juga memiliki cerita rakyat yang hampir sama dengan cerita Nyai Roro Kidul. Kita ketahui bahwa cerita kisah Nyai Roro Kidul bermula pada masa Mataram Islam berkuasa. Pada saat Mataram dibawah kekuasaan Panembahan senopati 1575-1601 berambisi untuk menguasai Kerajaan Blambangan akhirnya tercapai juga. Sementara itu Adipati Pasuruan Kaninten berusaha memisahkan diri dari belenggu kekuasaan Mataram, akhirnya Adipati Kaninten bersekutu dengan Blambangan yang pada saat itu di pegang oleh Prabu Santoadmodjo. Akhirnya perang berkobar, Pasuruan dapat ditundukkan kembali namun Blambangan belum bisa dikuasai. Pada saat Mataram di pegang Sultan Agung telah menyerang Blambanagan hingga 3 kali, yaitu 1625, 1636, dan 1639 Masehi (Oetomo, 1987: 27-29). Pada tahun terakhir tersebut pasukan Mataram dibawah pimpinan Pangeran Selarong berhasil menaklukan Blambangan pada tahun. Sebelum menaklukan Blambangan, Sultan Agung terlebih dahulu menyerang daerah sekitarnya.

Adapun cerita rakyat asal muasal Banyuwangi adalah sebagai berikut.


Di Ujung Timur Pulau Jawa dikisahkan bahwa pada zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Pada saat berburu Raden Banterang mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan dan terpisah dengan para pengiringnya. Tibalah dia di sebuah sungai yang sangat bening airnya dan meminum air sungai tersebut hingga merasa hilang dahaganya. Namun baru beberapa saat akan meninggalkan sungai, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita. Raden Banterang pun berrkenalan dengan gadis cantik itu yang memiliki nama Surati berasal dari kerajaan Klungkung. Putri Surati di wilayah ini karena menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya gugur dalam peperangan tersebut. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan menikah. Pada suatu hari, Raden Banterang sedang berburu di hutan dan puteri Raja Klungkung berjalan-jalan ke luar istana sendirian tiba-tiba bertemu dengan kakak kandungnya dengan menggunakan pakaian compang-camping bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahnya. Namun Surati menolak ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah dan sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. Pesan Rupaksa agar ikat kepala tersebut supaya di simpan di tempat tidurnya.

Pada saat Raden Banterang sedang berburu di hutan bertemu dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping. Lelaki tersebut memberitahukan bahwa keselamatannya terancam bahaya dengan bukti agar Raden Banterang melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik istrinya dari lelaki yang dimintai tolong untuk membunuhnya. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. Ternyata benar ikat kepala tersebut ada di tempat tidur mereka. Dengan adanya bukti tersebut Raden Banterang berusaha mencelakai dan membunuh istrinya. Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan hal yang sama tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping. Surati pun menjelaskan bahwa yang memberi sebuah ikat kepala kepadanya tidak lain adalah kakak kandungnya. Namun Raden tetap pada pendiriannya untuk membunuhnya.

Sebelum dibunuh Surati berpesan bila air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, maka dia tidak bersalah dan tetap keruh dan bau busuk dia bersalah. Raden Banterang tetap menganggap ucapan istrinya itu hanyalah bualan belaka. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang. Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar menyesali perbuatannya dan meratapi kematian istrinya. Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Apabila dibandingkan antara Kisah Nyai Roro Kidul dan Cerita terjadinya Banyuwangi maka terdapat kesamaan atu kemiripan kisah tersebut.

Versi Pajajaran, Banten, Surakarta, Jogjakarta dan Babad Tanah Jawa dengan kode (I), sedangkan Versi Banyuwangi dengan kode (II)

(I)Versi Pajajaran,Prabu Mundingwesi mengusir anak keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan karena menderita sakit kulit yang parah sama dengan versi Banten Kidul. Versi Jogjakarta: Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa oleh karena itu dia di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda di usir oleh Raja Mudingsari karena kebiasaan bertapa. Versi Surakarta, putri Pangedog menangis di hadapan kakeknya (II)Putri Surati mengusi ke ujung timur Jawa untuk menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya, Raja Klungkung gugur dalam peperangan.

(I) Versi Pajajaran,Putri Kadita terus berjalan menuju selatan sampai akhirnya tiba di laut selatan sama dengan versi Banten Selatan. Versi Jogjakarta Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan untuk mandi dan bertapa. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwida pergi ke pantai selatan Jawa. (II)Putri Surati Meninggalkan Kerajaan Klungkung hingga sampai di sebuah sungai di hutan wilayah Raden Banterang berburu.

(I) Versi Pajajaran: Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Jogjakarta: Pada saat Nyai Lara Kidul mandi itulah ia didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik. Versi surakarta, Putri pangedong meminta kakeknya agar wajahnya tetap cantik sepanjang masa. Menurut versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda bertapa agar hidup abadi sedangkan versi Banten Kidul belajar olah raga. (II)Putri Surati bertemu dengan Raden Banterang. Akhirnya Raden Banterang segera menolong dan menikahinya.

(I)Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan dan penyakit menjadi sembuh. Versi Jogjakarta: Dengan adanya tawaran itu sang putri Loro Kidul mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik. Versi surakarta, kakeknya mengabulkan permintaan Putri Pangedong dengan syarat dia harus berubah menjadi makluk halus. Versi Banten Kidul: Putri Kandita bertarung diatas gelombang air laut selatan. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit, kemudian ke laut selatan(II)Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

(I)Versi Pajajaran: Sang putri Kadita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jogjakarta, Nyai Loro Kidul diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Babad Tanah Jawi . Ratna Suwinda menjadi penguasa Laut selatan Jawa. Versi Banten Kidul: Putri Kadita menjadi penguasa wilayah selatan. Versi Surakarta bahwa Ratu Pangedong di beri wilayah oleh ayahnya untuk menjadi penguasa Laut Selatan(II)Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai.

Melihat persamaan antara cerita Nyai Roro Kidul dengan Kisah Surati (Banyuwangi) tidak menutup kemungkinan cerita tersebut di bawa oleh orang Jawa (Mataram Islam) pada saat Kerajaan Blambangan di kuasai oleh Mataram Islam. Cerita rakyat akan Banyuwangi juga selalu dikaitkan dengan cerita yang berada di relief-relief Candi yaitu Cerita Sri Tanjung. Cerita relief Sri Tanjung terdapat di area Komplek Candi Penataran dan Candi Surowono dll. Adapun ceritanya adalah sebagai berikut.

Dikisahkan, adalah Pangeran Sidapaksa salah seorang turunan Pandawa yang mengabdi pada prabu Sulakarma di negeri Sindurejo. Pada suatu ketika Sidopaksa diutus sang prabu untuk mencari obat ke tempat seorang begawan yang bernama Tambapetra di desa Prangalas.Obat pesanan sang prabu memang tidak diperoleh malah Sidapaksa jatuh cinta pada putri sang begawan yang bernama Sri Tanjung. Sidapaksa berhasil mempersunting Sri Tanjung yang memang cantik rupawan. Kecantikan Sri Tanjung terdengar pula oleh sang prabu dan berminat untuk berbuat yang tidak senonoh. Dicarinya akal untuk memperdaya Sidapaksa dengan diutus kekhayangan dengan maksud supaya dibunuh para dewa sesuai dengan bunyi surat yang dibawakannya. Memang dikhayangan Sidapaksa sempat dihajar oleh para dewa dan hampir saja dibunuhnya. Pada saat-saat kritis Sidapaksa menyebut-nyebut nama Pandawa, akibatnya ia tidak jadi dibunuh karena sebenarnya ia adalah keluarga sendiri. Sidapaksa kembali dari khayangan dengan selamat. Sementara Sidapaksa berangkat ke khayangan, prabu Sulakrama berusaha menggoda Sri Tanjung akan tetapi tidak berhasil.

Merasa malu kemudian sang prabu menempuh jalan lain dengan memfitnah Sidapaksa. Dikatakannya bahwa selama ia pergi kekhayangan istrinya telah berbuat serong. Fitnah ternyata berhasil membuat Sidapaksa kalap dan sebagai puncak kemarahannya istrinya kemudian dibunuh. Diceritakan dalam perjalanan ke alam roh Sri Tanjung naik ikan (dalam versi lain diceritakan naik buaya putih) menyeberangi sebuah sungai yang maha luas. Di sana ia bertemu dengan Betari Durga, karena belum waktunya meninggal maka sang betari ia dihidupkan kembali. Sri Tanjung kemudian kembali ke Desa Prangalas.Tersebutlah Sidapaksa yang mengetahui bahwa sebenarnya istrinya tidak bersalah sebagaimana diucapkan sesaat sebelum merenggang nyawa, menjadi sakit saraf dan hampir-hampir saja bunuh diri. Kemudian datanglah Betari Durga yang menyuruh Sidapaksa ke Desa Prangalas untuk menemui Sri Tanjung. Terjadi kesepakatan, Sri Tanjung bersedia kembali asal Sidapaksa dapat memenggal kepala Prabu Sulakrama. Permintaan tersebut dapat dipenuhi bahkan kepala sang prabu dijadikan alas kaki (keset = bahasa Jawa) Sri Tanjung. Mereka kemudian hidup bahagia (Wisnoewhardono, 1995: 19-21).

Adapun persamaannya akan saya kode sebagai berikut: Versi Sri Tanjung(I)Versi Nyai Roro Kidul(II)Versi Surati (Banyuwangi)(III)

(I)Fitnah Sulakrama membuat Sidapaksa membunuh Sri Tanjung. akhirnya dia melakukan perjalanan ke alam roh.(II) Versi pajajaran: Prabu Mundingwesi mengusir anaknya dari keraton hal ini sama dengan Versi Banten Kidul. Versi Jgjakarta, Nyi Loro di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Versi surakarta, Putri Pangendong menagis di hadapan kakeknya. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwandi di usir oleh Raja Mudingsari.(III)Putri Surati mengusi ke ujung timur Jawa untuk menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya, Raja Klungkung gugur dalam peperangan.

(I) Diceritakan dalam perjalanan ke alam roh (II) Putri Kadita berjalan menuju selatan sampai laut selatan. Versi Banten Kidul: Putri Kandita menyusuri sungai hingga ke selatan. Versi Jogjakarta: Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan. Versi Surakarta: Putri Pangedong menemui kakeknya. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwinda pergi ke pantai selatan Jawa(III) Putri Surati tiba di sebuah sungai di hutan wilayah Raden Banterang berburu.

(I) Di alam roh Sri Tanjung bertemu dengan Betari Durga / Sri Tanjung Menikah dengan Sidapaksa(II) Versi Pajajaran: Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Banten Kidul: Putri Kandita bertapa dan memiliki ilmu kesaktian. Versi Jogjakarta: Pada saat Nyai Lara Kidul mandi didatangi oleh seorang dewa. Versi Surakarta: Putri Pangendong meminta kakeknya agar wajahnya tetap cantik sepanjang masa. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda bertapa agar hidup abadi(III)Putri Surati bertemu dengan Raden Banterang dan menikah.

(I) Sri Tanjung naik ikan (dalam versi lain diceritakan naik buaya putih) menyeberangi sebuah sungai yang maha luas.(II) Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Versi Banten Selatan, Putri Kandita bertarung di atas gelombang laut selatan. Versi Jogjakarta: Lara Kidul tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit, kemudian ke laut selatan. Versi Surakarta, permintaan Putri Pangedong dikabulkan kakeknya namun harus menjadi makluk halus(III)Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

(I)Sri Tanjung dihidupkan kembali oleh Batari durga, membalas dendam kepada raja, dan hidupnya bahagia kembali(II)Versi Pajajaran: Sang putri Kadita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jogjakarta Nyai Loro Kidul diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Banten selatan Putri Kandita menjadi penguasa wilayah selatan. Versi Surakarta, Putri Pangedong oleh ayahnya di angkat dan diberi wilayah bagian selatan yaitu di Laut selatan. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda menjadi penguasa Laut selatan Jawa.(III)Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai.

Oleh karena itu tidak mengherankan apabila kisah cerita Nyai Roro Kidul begitu terkenal dan melekat dihati masyarakat sekarang karena cerita tersebut pada masa tahun 1400 sudah terdapat sebuah cerita mengenai kisah Sri Tanjung yang telah digemari oleh kalayak luas pada masa lampau, bahkan kemungkinan sebelumnya sudah ada cerita tentang tema tersebut.Cerita Nyai Roro Kidul dan Cerita Surati (Banyuwangi) yang boleh jadi digubah sesuai dengan cerita Sri Tanjung, mengingatkan kita akan cerita relief di Parthitaan Jolotundo, yaitu kisah Margawati. Adapun kisahnya sebagai berikut.

Adan tokoh Raja yang bernama Sahasranika yang memerintah Kerajaan Vatsa di Kota Kausambi. Dia termasuk keluarga Pandawa keturunan dari Arjuna. Suatu saat raja mengundang Dewa Indra dalam rangka untuk menghadiri perkawinannya dengan Mrgawati, adik Raja Ayodya. Ketika keluar dari persemayaman Dewa Indra, dia bertemu dengan Bidadari Tilottama yang jatuh cinta kepadanya. Raja tidak mempedulikannya, maka marahlah Bidadari Tilottama dan mengutuk Sahasranika, bahwa raja kelak akan berpisah dengan istrinya selama 14 tahun dan didengar oleh Matali, kereta kuda Dewa Indra. Suatu saat ketika Mrgawati mengandung dan mandi di kolam yang airnya berwarna merah. Pada saat itulah Mrgawati diculik oleh seekor Burung Garuda. Melihat kejadian tersebut raja pingsan. Setelah siuman raja berusaha menangkap Burung Garuda itu tetapi tidak berhasil.

Raja kemudian mendengar kutukan Tilottama dari Matali. Kemudian raja sadar bahwa kutukan itu sedang terjadi.Sementara itu Mrgawati di bawa Burung Garuda ke puncak gunung dan tinggal bersama para hantu di rumah Jamadgani. Di rumah itu pula akhirnya Mrgawati melahirkan anak laki-laki. Kemudian Burung Garuda meneriakkan bahwa telah lahir seorang pangeran bernama Udayana dan anak itu akan memerintah seluruh Vidyadharas.
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Blog Asal Usul - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz